Friday, January 20, 2012

Memburu Bintang lewat Indonesian Idol

Menjadi bintang televisi terutama dalam tarik suara ada berbagai jalan. Dan ini tidak mudah dan perlu perjuangan pajang yang tak henti-hentinya serta memiliki tekad kuat dan tak mudah patah semangat. Salah satu jalan menjadi bintang khususnya menyanyi adalah lewat Indonesian Idol yang diselenggarkan RCTI. Selama dua hari, 14-15 Januari 2012 digelar audisi Indonesia Idol di Gedung JEC Yogyakarta. Ini adalah kota kedelapan penyelenggara Indonesia Idol setelah Palembang, Manado, Padang, Ambon, Medan, Surabaya dan Bandung. 
"Selama dua hari yang mengikuti audisi mencapai 6.617 orang dari berbagai kalangan. Mereka mau antri berjam-jam untuk daftar ulang. Semangat mereka sangat tinggi," ujar Clarissa Mediana, PR & Promotions Fremantle Media.
Peserta audisi ini datang pada jam 06.00 dan harus antri sampai 200 meter. Padahal audisi dibuka pada jam 10.00. Maka tidak aneh jika wajah mereka, terutama wanita yang sudah bersolek harus bercucuran peluh dan mickup jadi kusam. Tapi semangatnya tidak kendor, apalagi diberi semangat oleh tim dari RCTI.
Selain audisi umum atau terbuka, dalam rangkaian Indonesia Idol di kota Yogyakarta, RCTI dan Fremantle Media juga menggelar School Audition, Street Auditition dan Online Auditition.
Untuk School Auditition, tim Indonesian Idol datang langsung ke SMA yang memiliki ekstrakurikuler atau klub bernyanyi terbaik di masing-masing kota audisi. Sedang Street Auditition diselenggarakan di pusat pembelanjaan, mall, terminal, stasiun. Bahkan Online Auditition adalah cara baru untuk mengikuti Indonesian Idol 2012 tanpa datang ke lokasi audisi. Peserta cukup mengisi data pribadi dan menguplod video mereka di www,indonesianidol.com. Video uplod itu bisa dilihat di youtube.com.
Dalam School Auditition di Yogyakarta, dipilih SMK Negeri 2 Bantul yang mempunyai bakat dalam bidang musik.Ahmad Dhani sebagai juri memilih satu siswa untuk diberikan satu Golden Tiket dalam School Auditition 2012.
"Dari dulu saya ingin sekali mengikuti Audisi Indonesiaan Idol, tapi karena saya di Papua, baru kali ini punya kesempatan mendaftar di Yogya dan kebetulan saya sedang berlibur," kata Petra dari Sorong.
Lain halnya dengan Hekso dari Kebumen. Ia pernah mengikuti audisi Indonesian Idol tahun 2010. "Waktu itu saya belum matang dalam bernyanyi. Tahun kemarin saya belajar setiap hari dan berharap tahun ini bisa lolos sebagai wakil dari Yogyakarta," tandas Hekso.
Menurut Chicha, panggilan akrab Clarissa Mediana, peserta yang mengikuti audisi dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa sampai pekerja kantoran.
Antrian panjang yang melelahkan ini membuat  para peserta banyak kehausan dan lapar. Mereka harus mengisi energi untuk menambah kekuatan. Tidak sedikit peserta udisi menyerbu Mister Burger yang siap melayani peserta. Untuk membeli Mister Burger yang jadi andalan para peserta audisi, harus antri pula. Maka tidak aneh jika seorang peserta audisi yang membeli Mister Burger berseloroh ."Tidak hanya ikut audisi yang antri, beli Mister Burger juga harus antri," kata perempuan berambut panjang peserta audisi pada rekannya yang berdiri di dekatnya. Crew Mister Burger yang hanya dua orang itu juga kewalahan melayani pembeli yang tak pernah berhenti. " Meski lelah saya puas karena stok Mister Burger selalu habis," ujar crew pria Mister Burger sambil menyeka peluhnya dengan sapu tangan. *** (Tra)